Goa Petruk, Teralami nan Cantik di
Indonesia
Tema : Tempat
wisata
Topik/judul : Goa Petruk, Teralami nan Cantik di
Indonesia
Tempat : Goa Petruk, Kebumen, Jawa Tengah
Sasaran :
Masyarakat umum
Tujuan :
1. Mendeskripsikan sejarah mengenai Goa Petruk
2. Mengetahui
perkembangan Goa Petruk pada masa sekarang ini
Masalah : 1.
Banyaknya masyarakat umum yang memiliki penilaian yang kurang tepat mengenai
objek Goa Petruk. Dimana sebagian dari mereka lebih mengangggap Goa Petruk
sebagai objek wisata biasa saja dari pada objek wisata yang bersejarah.
Sinopsis
Saat libur
seperti sekarang ini, reni salah satu mahasiswa unnes berencana menghabiskan waktu
liburan dengan mengunjungi salah satu
tempat wisata yang sudah sangat terkenal di Kebumen yaitu Goa Petruk. Keunikan
Goa serta ke indahan bebatuan yang ada di goa tersebut membuatnya penasaran
sehingga banyak orang yang berkunjung ke Goa Petruk. Pada siang hari reni
memesan tiket dan memesan seorang tour guide atau pemandu yaitu pak sudiman,
kemudian mereka mulai berjalan bersama menuju kearah mulut goa petruk. Untuk
mencapai mulut goa petruk mereka harus berjalan menaiki anak tangga yang tinggi
sekali, ini baru awal tetapi cukup melelahkan. Kita harus siap mental dan
tenaga untuk dapat mencapai goa dan menelusuri goa petruk. Sebelum memasuki goa
petruk pak sudiman telah menyiapkan lampu petroma untuk penerangan saat kita
menelusuri goa tersebut. Pak sudiman
telah bekerja sebagai pemandu sejak tahun 2000, beliau juga warga asli Ayah dan
rumahnya berada di dekat goa petruk. Walaupun keunikan dan keindahan goa petruk
sudah sangat menggelitik untuk dibuktikan namun bagaimanapun sejarah goa petruk
tidak dapat dilewatkan begitu saja, sehingga reni sedikit mewawancarai pak
sudiman mengenai sejarah goa ini.
Goa petruk merupakan
salah satu obyek wisata dikabupaten kebumen. Obyek wisata dimana lokasinya
berada di dukuh Mandayana desa Candirenggo kecamatan Ayah kabupaten Kebumen
atau sekitar 4,5 km dari jatijajar menuju arah selatan. Goa petruk merupakan
goa terindah dan teralami di Indonesia karena didalamnya masih sangat asli dan
asli. Goa petruk ini di temukan sekitar tahun 1975 oleh seseorang kakek tua
pada masa itu. Goa petruk ini berada pada ketinggian 75m diatas permukaan air
laut, dan kedalaman lorong goa petruk ini mencapai 2 km apabila anda masuk goa
sebelah kanan dan sekitar 750 meter
apabila melalui lorong kiri dalam goa, kita memerlukan waktu 3 sampai 4 jam
menelusuri goa ini. Goa petruk ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu mulut
goa, goa semar dan goa petruk.
Harga tiket
masuk goa petruk Rp 8.000,00 untuk orang dewasa dan Rp 5.000,00 untuk
anak-anak, sedangkan untuk menyewa tour guide itu seikhlasnya pengunjung
membayarnya. Perkembangan goa petruk dari zaman dahulu hingga sekarang tidak
ada perubahan dengan goa petruk itu. Perkembangannya terletak pada
pengunjungnya, sekarang ini banyak pengunjung dari luar kota bahkan luar negeri
pun ada yang berkunjung ke goa petruk ini. Setiap hari ada saja orang yang
berkunjung ke goa petruk ini, namun hanya pada hari libur saja goa ini ramai
pengunjung. Kebanyakan orang dari luar kota lah yang berkunjung ke goa petruk.
Pedagang disekitar goa petruk hanya berjualan disaat hari libur saja karena
disaat hari biasa goa tersebut sepi pengunjung.
Nama goa ini
diambil dari salah satu tokoh punakawan dalam pewayangan jawa yaitu anak Ki
Semar yang berbadan tinggi dan berhidung sangat mancung, karena dalam goa ini
terdapat batu yang wujudnya seperti hidung Petruk yang panjang. Konon dalam
cerita pewayangan Petruk ini anak dari lelembut Banaspati yang kemudian di
angkat anak oleh Ki Semar dan Petruk ini dikenal mempuyai banyak akal. Dimana
dikisahkan bahwa semar dan petruk yang sedang bertapa didalam goa Andrakila
yang ingin mendapatkan petunjuk, si semar ingin mendapatkan petunjuk tentang
dimana wahyu baratayudha berada sedangkan sedangkan semar ingin meminta
petunjuk untuk bertemu orang tuanya yang bernama Gandarwo seto.
Namun setelah
pertapaan selesai dan mereka ingin keluar dari goa tersebut, si semar dapat
keluar melalui jalur yang dilaluinya saat masuk dan ketemu dengan kedua
temannya Bawor dan Gareng, namun si petruk belum terlihat batang hidungnya,
akhirnya si semar dan temannya masuk kedalam mencari petruk, namun apa yang
terjadi bahwa si petruk tersebut keluar dengan melalui lubang lainnya dan
sedang aasik bersantai di pantai. Dan konon patung petruk yang berada dalam goa
tersebut adalah patung petruk yang sedang menerima wahyu.
Namun konon
karena ulah Belanda yang waktu itu melakukan penambangan phosfat, hidung Petruk
merupakan logo dari Goa tersebut putus dan kini sudah tak kelihatan lagi. Tapi
jangan kecewa dulu dengan ikon petruk yang sudah tidak ada lagi karena dalam
goa ini masih terdapat banyak sekali rangkaian batu stalakmit yang indah nan
mempesona.
Goa petruk ini terkesan
menakutkan dan sangat gelap, karena tak ada pijaran atau nyala lampu seperti di
goa Jatijajar atau goa lain yang ada di Indonesia. Namun goa Petruk ini
merupakan Goa terindah di Indonesia karena didalamnya masih sangat asli dan
asli. Goa petruk ini akan tetap terjaga kealamianya. Bahkan penerangan dengan
listrik juga tidak diperkenankan. Di goa petruk ini terdapat guide atau pemandu
yang selalu siap mengantar pengunjung disertai peralatan lampu yang memadai
untuk penerangan saat masuk goa.
Goa Petruk ini
terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama mulut goa yang sangat luas. Saat
pertama kali pengunjung berjalan masuk
mulut goa disini anda akan melihat banyak kelelawar yang berterbangan
dan bergantungan sehingga bau tak sedap dari kelelawar sangat tak sedap di area
ini. Dibagian mulut goa juga terdapat sendang, yaitu sendang katak. Konon kita
kalau mambasuh muka di sendang ini kita akan awet muda. Bagian kedua diberi nama Goa Semar, disini
akan disuguhi dengan pemandangan dari bebatuan yang cukup indah nan mempesona.
Masuk Goa Petruk laksana melihat alam yang tiada tara karena terdapat batu
stalaktit dan stalagmit yang unik, indah, mempesona, dan menyerupai berbagai
bentuk diantaranya Batu Payudara yang tidak ada ditempat lain. Tangan pengunjung
juga dapat menyentuhnya karena dinding goa tidak terlalu tinggi.
Terkesan saru
memang tetapi begitulah adanya, bentuk stalaktit ini menyerupai payudara
wanita. Nampak seperti putting seorang ibu yang tengah menyusui. Bukan satu dua
menggantung dilangit goa. Dalam goa tersebut ada pula bebatuan yang mirip
sebuah dasi lengkap warna warni pada bebatuan yang menambah keindahan bebatuan
disini. Ada pula stalakmit yang berbentuk seperti gajah besar, macan, kumbang,
disini terdapat pula bebatuan yang mirip tempat tidur atau pelaminan seorang
pengantin baru dan ada batu yang menyerupai lumbung padi sehingga bebatuan
tersebut di beri nama batu lumbung.
Pengunjung
pun akan dikejutkan dengan sebongkah batu berbentuk seperti mayat yang
tergeletak. Bukan hanya bentuknya, tetapi warna dari batu tersebut yang memang
berwarna putih, seperti kain kafan pembungkus mayat . Disitulah letak
keistimewaan dan keunikan bebatuan dalam goa petruk. Sedangkan digoa yang
ketiga atau terakhir disebut goa petruk, karena dalam goa tersebut terdapat
batu yang menyerupai wujud seperti hidungnya Petruk.
Bukan Goa Petruk namanya, kalau tidak memiliki koleksi sejumlah
bebatuan yang beraneka ragam bentuk rupa yang begitu menawan, indah dan membuat
orang- orang sangat kagum ketika melihatnya. Bahkan, membuat orang enggan
keluar dari goa tersebut. Bukan tanpa alasan, karena dalam goa ini juga dapat
terlihat adanya sejumlah sendang sungai yang mengalir di lantai goa dan air
terjun yang bahkan airnya mirip busa sabun. Di kesunyian hawa goa yang sejuk
dan nyaman seraya tetesan air yang jatuh perlahan dari stalaktit menambah
keindahan dan keajaiban ciptaan Tuhan Yang Maha Agung.
Dalam goa petruk ini didalamnya terdapat 3 cabang goa diantaranya
yang satu untuk tembus keluar dari goa petruk ini dan 2 cabang lainnya tidak
ada tembusannya atau ujungnya. Konon pada zaman dahulu ada seseorang yang
memasuki 2 cabang goa tersebut untuk mengetahui dimana ujungnya namun setelah menelusuri
cabang goa tersebut selama kurang lebih 3 (tiga) bulan mereka tak kunjung
menemukan ujungnya, dan konon ujung dari 2 cabang goa tersebut adalah dasar
laut.
Saat menelusuri goa petruk ini kami basah-basahan karena banyak
tetesan air dari dinding goa dan ada medan yang melewati aliran sendang sungai
dengan cara jongkok, menunduk, bahkan merayap. Tinngi air sendang sungai itu
sekitar selutut. Penuh perjuangan dan tantangan saat memasuki dan menelusuri
keunikan alam goa Pertruk Kebumen. Karena medan perjalanan dalan goa petruk ini
sangat menantang dan penuh dengan rintangan. Goa Pertruk merupakan salah satu
obyek wisata yang unik dan butuh keberanian atau tantangan untuk menelusuri dan
mengorek sejarah Goa Petruk.
Tak terasa sudah hampir 3 jam reni telah menelusuri goa petruk
ini, akhirnya reni pun pamit kepada pak sudiman untuk pulang sambil memberikan
upah karena telah memandu reni selama di goa petruk ini. Hari berikutnya reni
bertemu dengan dua sepupu reni. Mereka berkumpul diteras depan rumah reni.
Sepupu yang pertama adalah sepupu laki-laki yaitu mas dani dan sepupu yang
kedua sepupu perempuan yaitu mba erna. Reni sudah sangat akrab dengan mereka,
reni diminta pertimbangan untuk memilih tempat wisata yang cocok dengan adanya
tantangan serta rintangan dalam wisata tersebut disekitar kebumen. Goa petruk
seendiri memiliki nilai sejarah tentang tokoh pewayangan, untuk memasuki goa
ini diperlukan kesiapan dan mental yang baik karena goa petruk ini sangat gelap
sekali dan tak ada penerangan sedikitpun hanya ada penerangan lampu yang dibawa
oleh tour guide atau pemandu. Tetapi jangan khawatir dulu dengan itu, apabila
sudah memasuki goa tersebut disana akan melihat bebatuan stalaktit yang sangat
indah, cantik, nan mempesona yang mungkin tidak akan ditemukan ditempat lain.
Dalam menelusuri goa ini juga banyak tantangan dan rintangannya karena medan
jalannya yang sempit dan ada yang tidak memungkinkan untuk berjalan dengan cara
berdiri sehingga berjalan dengan cara jongkok bahkan merayap. Walaupun banyak
orang yang beranggapan fasilitas di goa kurang lengkap seperti tak ada
penerangan lampu listrik di dalam goa petruk, namun hal ini juga salah satu hal
positif dimana goa petruk benar-benar masih sangat alami dan masih sangat asli
dan asli.
Treatment
Adegan 1
Pada siang hari ketika hari libur reni mengunjungi goa Petruk.
Adegan 2
Reni berjalan menaiki tangga menuju mulut goa petruk.
Adegan 3
Reni berjalan-jalan
menelusuri Goa Petruk sambil mewawancarai pak sudiman selaku tour guidenya
mengenai sejarah Goa Petruk.
Adegan 4
Setelah mengetahui sejarah Goa Petruk reni mulai berdialog dengan
pak sudiman mengenai ke indahan apa yang ada di goa Petruk.
Adegan 5
Setelah selesai menelusuri goa petruk reni berpamitan pulang kepada
pak sudiman selaku pemandu reni saat menelusuri goa.
Adegan 6
Reni bersama mba erna dan
mas dani berdiskusi mengenai tempat wisata yang cocok di kunjungi oleh pecinta alam.
Naskah
No
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
Musik
|
Fade out lagu merah putih milik coklat
|
2
|
Monolog
|
Wah, Goa Petruk ini indah sekali ya unik pula.
Sepertinya banyak bebatuan stalaktit, serta ada batu yang mirip hidung petruk
pantas saja goa ini di namakan goa petruk, benar-benar menarik.
|
3
|
Musik
|
IN-UP-DOWN-OUT lagu antara ada dan tiada utopia
|
4
|
Narator
|
Selamat siang saudara pendengar TOP FM. Anda pasti
sudah tidak asing dengan goa. Salah satunya yang berada di kota kebumen
tepatnya berada di dukuh
Mandayana desa Candirenggo kecamatan Ayah yaitu Goa Petruk. Salah satu objek
wisata yang berada di desa Ayah yang sangat menarik dan unik yang wajib anda
kunjungi saat ke Kebumen. Mengapa? Karena Goa Petruk merupakan goa
bersejarah. Selain tempatnya bersejarah goa ini tak kalah menarik. Belum lagi
dengan banyaknya bebatuan stalaktit yang indah nan mempesona. Pada perjumpaan
kali ini, anda akan kami ajak untuk mengetahui sejarah dan ke indahan yang
ada di goa Petruk ini. Mari kita segera dengarkan wawancara antara reni
dengan pak sudiman yang merupakan pemandu wisata mengenai sejarah Goa Petruk
ini...
|
5
|
Reni
|
Selamat siang pak, saya memesan tiket dan seorang
pemandu.
|
6
|
Penjual karcis
|
Selamat siang mba, baik silahkan ini tiketnya dan
bapak ini akan menjadi pemandu anda.
|
7
|
Reni
|
Terimakasih pak.
|
8
|
Pak sudiman
|
Selamat siang mba, perkenalkan saya pak sudiman, saya
akan menjadi pemandu anda untuk berkeliling dan menelusuri goa Petruk.
|
9
|
Reni
|
Selamat siang juga pak, perkenalkan nama saya reni.
|
10
|
Pak sudiman
|
Oh iya, bisa kita mulai menelusuri goa ini mba. Mari
kita menaiki anak tangga ini untuk mencapai mulut goa mba.
|
11
|
Reni
|
Iya pak. Seberapa jauh untuk menaiki tangga ini pak?
|
12
|
Pak sudiman
|
Iya cukup jauh dan menguras tenaga, sekitar 500 meter
mba baru kita sampai kemulut goa.
|
13
|
Reni
|
Oooh, cukup jauh juga ya pak.
|
14
|
Pak sudiman
|
Iya mba lumayan jauh dan menguras tenaga untuk
mencapai mulut goa dan menelusuri goa ini.
|
15
|
Fx
|
(Suara burung dan sangat sunyi)
|
16
|
Reni
|
Oh iya pak. Kok gelap banget ya pak goa nya?
|
17
|
Pak sudiman
|
Iya mba disini tidak ada penerangan lampu jadi ya
gelap.
|
18
|
Reni
|
Lalu bagaimana kita bisa masuk dan menelusuri goa ini
pak kan gelap banget serem juga pak?
|
19
|
Pak sudiman
|
Jangan takut dan khawatir mba, ini bapa sudah membawa
lampu petroma untuk penerangan kita selama menelusuri goa ini. Jadi
penerangan hanya dari lampu petroma yang bapa bawa mba.
|
20
|
Reni
|
Oh iya pak, kapan berdirinya goa petruk ini?
|
21
|
Pak sudiman
|
Goa petruk itu ditemukan oleh seseorang kakek tua
pada zaman dahulu sekitar tahun 1975.
|
22
|
Reni
|
Hmm, bagaimana sih pak sejarah goa petruk ini.
|
23
|
Pak sudiman
|
Awalnya dikisahkan bahwa semar dan petruk yang sedang bertapa
didalam goa Andrakila yang ingin mendapatkan petunjuk, si petruk ingin
mendapatkan petunjuk tentang dimana wahyu baratayudha berada sedangkan
sedangkan semar ingin meminta petunjuk untuk bertemu orang tuanya yang
bernama Gandarwo seto.
|
24
|
Reni
|
Ooh, lalu bagaimana setelah mereka selesai melakukan pertapaan pak?
|
25
|
Pak sudiman
|
Seperti ini mba kelanjutan ceritanya konon setelah pertapaan
selesai dan mereka ingin keluar dari goa tersebut, si semar dapat keluar
melalui jalur yang dilaluinya saat masuk dan ketemu dengan kedua temannya
Bawor dan Gareng, namun si petruk belum terlihat batang hidungnya, akhirnya
si semar dan temannya masuk kedalam mencari petruk, namun apa yang terjadi
bahwa si petruk tersebut keluar dengan melalui lubang lainnya dan sedang asik
bersantai di pantai.
|
26
|
Reni
|
Ooh begitu.. berarti nama goa petruk ini diambil dari nama si
petruk itu ya pak?
|
27
|
Pak sudiman
|
Iya mba seperti itu karena dalam goa ini terdapat batu yang
wujudnya seperti hidung Petruk yang panjang.
|
28
|
Reni
|
Lalu dimana pak batu yang mirip hidung petruk itu?
|
29
|
Pak sudiman
|
Batu yang mirip hidung petruk itu berada di goa bagian terakhir
mba. Namun konon karena ulah Belanda yang waktu itu melakukan penambangan
phosfat, hidung Petruk merupakan logo dari Goa tersebut putus dan kini sudah
tak kelihatan lagi. Tapi jangan kecewa dulu dengan ikon petruk yang sudah
tidak ada lagi karena dalam goa ini masih terdapat banyak sekali rangkaian
batu stalakmit yang indah nan mempesona.
|
30
|
Reni
|
Ooh seperti itu toh pak. Oh ya pak ada berapa goa disini?
|
31
|
Pak sudiman
|
Di sini ada dua goa. Nah yang kita masuki ini adalah goa yang
sebelah kiri yang panjang lorongnya sekitar 750 m, kalau yang goa sebelah
kanan itu panjang lorongnya 2 km mba.
|
32
|
Reni
|
Lalu waktu yang diperlukan untuk menelusuri goa ini berapa lama
pak?
|
33
|
Pak sudiman
|
Waktu yang diperlukan untuk menelusuri goa ini sekitar 3 sampai 4
jam mba. Kalau kita sudah sampai ujung goa dan kita akan keparkiran itu
melalui hutan dan muter desa terlebih dahulu mba itu akan memerlukan waktu 4
jam, tetapi jika kita sudah sampai ujung goa lalu ke parkiranya mbalik lagi
melalui goa itu memerlukan waktu 3 jam mba.
|
34
|
Fx
|
Suara kelelawar
|
35
|
Reni
|
Wahh cukup jauh dan melelahkan juga ya pak. Hmmm ko agak bau
menyengat tak sedap gitu ya pak?
|
36
|
Pak sudiman
|
Iya mba, dibagian sini itu adalah sarang kelelawar jadi bau tak
sedap akan tercium oleh kita namun jangan khawatir mba hanya dibagian sini
saja sarang kelelawar itu. Memang banyak sekali kelelawar disini mba.
|
37
|
Reni
|
Ooh begitu pak. Nah itu jaring buat apa pak?
|
38
|
Pak sudirman
|
Jaring itu buat menampung kotoran kelelawar dan untuk dijadikan
pupuk mba.
|
39
|
Reni
|
Hmmm.. iya pak. Perjalanan yang cukup melelahkan ini pak.
|
40
|
Pak sudiman
|
Iya mba. Kalau begitu kita istirahat terlebih dahulu mba.
|
41
|
Reni
|
Oke pak. Oh ya pak bagaimana sih perkembangan goa petruk ini dari
dahulu hingga sekarang ini?
|
42
|
Pak sudiman
|
Hmm kalau perkembangan goa petruk ini sih tidak ada
perkembangannya mba, goa petruk ini dari dahulu hingga sekarang tetap sama
saja. Akan tetapi letak perkembangannya adalah dari pengunjungnya mba.
|
43
|
Reni
|
Kalau begitu dalam goa ini sama dari zaman dahulu hingga sekarang
pak? Lalu pengunjungnya dari mana saja pak?
|
44
|
Pak sudiman
|
Nah kalau mengenai pengunjung selama saya menjadi tour guide atau
pemandu disini kebanyakan pengunjung yang berdatangan itu dari luar kota mba,
bahkan dari luar negeripun ada mba.
|
45
|
Reni
|
Wahh benar-benar sudah terkenal ya pak goa petruk ini di
Indonesia bahkan luar negeri pun.
|
46
|
Pak sudiman
|
Iya begitu mba perkembangnnya.
|
47
|
MUSIK
|
IN-UP-DOWN-OUT Perjalanan ini- padi
|
48
|
Narator
|
Nah saudara pendengar yang setia, telah kita dengarkan tadi
sedikit sejarah mengenai goa petruk dan perkembangannya sekarang . Tapi saya
rasa kurang lengkap bila kita belum menguak kisah-kisah keindahan yang ada di
dalam goa ini. Persiapkan diri anda untuk mendengar dialog yang akan di
lakukan oleh reni dan pak sudiman yang mungkin akan membuat anda terkagum dan
ingin segera berkunjung ke goa petruk. Mari segera kita dengarkan..
|
49
|
Reni
|
Pak ini sih sendang apa ya dan kegunaannya apa?
|
50
|
Pak sudiman
|
Ini namanya sendang katak mba, jadi orang yang membasuh wajahnya
menggunakan air yang ada di sendang ini konon akan awet muda mba. Silahkan
jika mau mencobanya mba.
|
51
|
Reni
|
Iya pak terimakasih, airnya seger bener ya pak?
|
52
|
Pak sudiman
|
Iya air disini seger karena air disini itu dari sumber mata
airnya langsung mba.
|
53
|
Reni
|
Ooh seperti itu toh pak. Lalu bebatuan stalaktit apa saja yang
ada disini pak?
|
54
|
Pak sudiman
|
Disini ada banyak berbagai bentuk bebatuan stalaktit mba. Ini
yang ini namanya batu otak mba karena bentuknya seperti otak.
|
55
|
Reni
|
Ooh iya ya pak mirip otak manusia itu. Lalu siapa pak yang
memberi nama-nama bebatuan disini?
|
56
|
Pak sudirman
|
Menurut yang saya pernah dengar konon yang memberi nama bebatuan
disini orang Surabaya ahli dalam bidang seperti ituan lah mba. Saya sendiri
kurang begitu paham.
|
57
|
Reni
|
Ooh seperti itu pak, ya udah tidak apa-apa. Kalau yang
menggantung itu namanya batu apa pak ko mirip dengan sayuran apa gitu?
|
58
|
Pak sudirman
|
Kalau itu namanya batu pare mba iya mirip sayuran pare. Nah kalau
yang sebelah kanannya itu namanya batu jamur mba.
|
59
|
Reni
|
Wahhh.. bagus-bagus dan unik-unik ya pak bebatuan disini. Itu
alami atau buatan sih pak bebatuannya?
|
60
|
Pak sudirman
|
Iya mba di goa ini memang indah, unik dan masih terjaga
kealamiannya. Semua yang ada di goa ini alami mba tidak ada yang buatan
manusia.
|
61
|
Reni
|
Ohh iya pak, maha besar allah menciptakan keindahan sebagus ini
pak.
|
62
|
Pak sudirman
|
Iya mba. Nah kita memasuki bagian goa yang kedua ini mba namanya
goa semar.
|
63
|
Reni
|
Ko dibagian kedua ini dinamakan goa semar pak, mengapa?
|
64
|
Pak sudirman
|
Begini mba karena dibagian ini ada bebatuan berupa semar jadi
dinamakan goa semar. Nah itu disebelah atas ada batu namanya batu mayat mba.
|
65
|
Reni
|
Oh iya pak. Kok dinamakan batu mayat pak, mengapa?
|
66
|
Pak sudirman
|
Bukan hanya dari bentuknya, tetapi warna dari batu
tersebut yang memang berwarna putih, seperti kain kafan pembungkus mayat mba.
|
67
|
Reni
|
Lalu ada batu apa lagi pak di bagian ini?
|
68
|
Pak sudirman
|
Masih banyak banget mba bentuk bebatuan disini, itu yang disebelah
sana ada namanya batu macan kumbang, harimau, kura-kura, gigi taring dan lain
sebagainya. Mari kita lihat sambil jalan mba nanti sambil saya tunjukkan
macam-macam bebatuan yang ada disini.
|
69
|
Reni
|
Iya deh pak. Oh ya pak denger-denger medannya ada yang ekstrim
gitu ya?
|
70
|
Pak sudirman
|
Iya nanti anda juga tahu mba. Ckck. Begini mba siap atau tidak
untuk mencoba mencapai ujung goa ini walaupun jalannya ekstrim penuh
tantangan juga?
|
71
|
Reni
|
Iya saya selalu siap pak. Memang bagaimana toh medannya pak?
|
72
|
Pak sudirman
|
Nah seperti ini mba, nanti ada jalan yang medannya sempit dan
anda harus siap basah-basahan, karena airnya selutut dan anda harus jalan
sambil jongkok ataupun merayap karena medannya tidak memungkinkan untuk
berdiri mba. Nanti juga ada jalan lubang yang sempit dan anda harus naik
keatas mba. Dan dibagian terakhir kita akan melewati jalan yang licin serta
banyak bebatuan yang besar mba.
|
73
|
Reni
|
Wahhh.. sepertinya menantang gitu pak. Saya siap pak untuk
melewati itu semua.
|
74
|
Pak sudirman
|
Hmmm iya mba mari kita lanjut perjalanan mba. Nah itu yang
disebelah sana ada sendang. Anda bisa membasuh wajah, maupun mandi disendang
itu. Konon jika anda mandi di sendang tersebut untuk menghilangkan
penyakit atau membasuh wajah disitu
agar awet muda.
|
75
|
Reni
|
Oooh iya pak. Kalau begitu saya cuci muka dulu deh pak, siapa
tahu saya akan awet muda. Amin. Hehehe
|
76
|
Pak sudirman
|
Iya mba gak apa-apa, silahkan mba. Airnya seger loh mba.
|
77
|
Reni
|
Hehehe iya pak. Ada sendang yang bisa buat mandi atau tidak pak
disini?
|
78
|
Pak sudiman
|
Iya ada mba nanti disebelah sana ditengah-tengah goa ini
tepatnya, namanya sendang pelangi mba. Nanti disana mba bisa mandi konon jika
mandi di sendang tersebut dapat
menghilangkan penyakit dan dapat awet muda.
|
79
|
Fx
|
Suara aliran gemercik sendang sungai
|
80
|
Reni
|
Iya pak, tapi saya tidak mandi pak saya tidak membawa baju ganti
saya cuci muka saja nanti. Itu ko lorongnya semakin kecil pak?
|
81
|
Pak sudiman
|
iya memang kecil itu lorongnya mba, nanti kita sambil jongkok
jalannya mba siap basah-basahan juga mba.
|
82
|
Reni
|
Oke pak yuk kita lanjutkan perjalanan ini, wah ini ada batu ko
mirip lonceng ya pak?
|
83
|
Pak sudiman
|
Iya itu namanya batu lonceng mba. Disini memang banyak berbagai
jenis bentuk bebatuan yang sangat indah mba, masih banyak lagi mba nanti
disana bebatuan yang sangat indah.
|
84
|
Reni
|
Iya pak saya kagum dan sangat bangga kota kebumen mempunyai goa
yang sangat indah, cantik, nan mempesona seperti ini. Ooh iya pak itu ada 3
cabang lorong goa mengapa kita mengambil lorong goa yang ini tidak yang 2
itu?
|
85
|
Pak sudiman
|
Nahh kalau lorong goa yang kita ambil ini adalah lorong goa yang
akan sampai pada ujung goa ini mba. Akan tetapi 2 lorong goa tersebut itu
adalah lorong goa yang tidak ada ujungnya.
|
86
|
Reni
|
Ooh seperti itu toh pak, lalu pernah ada kah orang yang
menelusuri 2 lorong goa tersebut pak?
|
87
|
Pak sudiman
|
Konon pada zaman dulu ada seseorang pada zaman itu menelusuri 2
cabang lorong goa ini namun mereka tak kunjung juga sampai ujungnya, mereka
telah menelusuri lorong tersebut sekitar kurang lebih 3 bulan akan tetapi tak
sampai juga diujungnya. Konon ujung dari lorong tersebut adalah dasar laut
mba.
|
88
|
Reni
|
Oooh seperti itu toh pak. Wah masih banyak sekalian jenis
bebatuannya disini ya pak, lalu Berapa meter lagi ini kita sampai ujung goa
ini pak?
|
89
|
Pak sudiman
|
Dari mulut goa sampai dengan ujungnya goa ini kita sepanjang
jalan akan ada bebatuan yang sangat indah itu mba. Kita sampai ujung goa ini
sekitar 150 meter lagi mba. Nah disini ada lubang yang menuju jalan keatas
mba, anda bisa merasakan dan mendengarkan angin yang masih sangat alami
disini. Setelah itu kita naik keatas melalui lubang sempit ini mba.
|
90
|
FX
|
(SUARA ANGIN)
|
91
|
Reni
|
iya pak (berdiam sejenak merasakan angin alami). Wah nikmat
sekali pak bisa berdiri berdiam sejenak disini. Mari kita naik pak.
|
92
|
Pak sudiman
|
Nah ini kita memasuki bagian goa yang terakhir mba. Namanya goa
petruk disni juga masih banyak jenis bebatuan yang sangat indah antara lain
gigi taring, taman bunda maria, hidung petruk dan lain sebagainya.
|
93
|
Reni
|
Iya pak, memang disebelah mana batu hidung petruk itu pak?
|
94
|
Pak sudiman
|
Begini mba lambang batu hidung petruk itu sudah rusak bahkan
sudah tidak terlihat karena ulah belanda melakukan penambangan phospat.
|
95
|
Reni
|
Wah sayang sekali ya pak padahal kan itu ikon atau lambang goa
ini akan tetapi sudah rusak.
|
96
|
Pak sudiman
|
Iya seperti itu mba, ini sebentar lagi kita sampai di ujung goa
ini mba. Medan jalan disini licin dan banyak bebatuan tajam harus hati-hati
ya mba.
|
97
|
Reni
|
Oke pak, tak terasa kita sudah sampai diujung goa ini pak. Lalu
lewat mana nanti kita keparkiranya pak?
|
98
|
Pak sudiman
|
Iya mba kita telah sampai di ujung goa ini. Nah begini mba jika
kita akan keparkiran apabila akan mbalik lagi lewat goa tersebut gak apa-apa
tetapi jika tidak lewat goa ini lagi, kita akan jalan kaki jauh banget, harus
melewati hutan ini lalu muter desa baru sampai diparkiran itu memerlukan
waktu sekitar 2 jam. Tetapi jika mbalik lewat goa saja itu lebih cepat dan
lebih dekat mba. Mau gimana mba?
|
99
|
Reni
|
Ooh kalau begitu lewat goa saja pak yang dekat hehehe
|
100
|
Pak sudiman
|
Iya sudah gak apa-apa mba reni lewat goa lagi tetapi harus siap
ya dengan medan yang seperti tadi.
|
101
|
Reni
|
Iya siap pak. Saya sangat menikmati menelusuri goa ini pak.
|
102
|
Pak sudiman
|
Iya syukur kalau mba senang.
|
103
|
Reni
|
Hehe iya pak, tak terasa kita telah menelusuri goa ini selama 3
jam dan kita telah sampai lagi dimulut goa untuk itu saya pamit pulang dulu
pak, terimakasih atas informasi dan panduannya pak (sambil memberikan upah
karena telah menjadi pemandu).
|
104
|
Pak sudiman
|
Oh iya mba sama-sama. Hati-hati ya dijalan mba.
|
105
|
Reni
|
Iya pak.
|
106
|
Musik
|
IN-UP-DOWN-OUT Sesuatu yang indah- Padi
|
107
|
Narator
|
Bagaimana saudara pendengar, menarik bukan perjalanan menelusuri
goa petruk, serasa penuh perjuangan dan tantangan untuk dapat menelusuri dan
mengetahui keindahan, kecantikan goa petruk ini. Selanjutnya kita akan
sedikit mendengarkan diskusi antara reni, mas dani, dan mba erna. Mereka
adalah sepupu laki-laki saya dan sepupu perempuan saya. Apakah yang akan
mereka diskusikan, mari kita simak bersama...
|
108
|
Fx
|
(Sedang becanda ria)
|
109
|
Reni
|
Hey sepupu laki-laki reni yang ganteng.
|
110
|
Mas dani
|
Eh reni iyaa hehe
|
111
|
Reni
|
Oh iya mas lagi sibuk atau tidak?
|
112
|
Mas dani
|
Kita gak sibuk ko ren, sedang santai saja ini. Oh ya saya ingin
berdiskusi ini dengan kamu dan mba erna.
|
113
|
Reni
|
Ooh iya memang kita akan berdiskusi apa mas?
|
114
|
Mas dani
|
Nahh.. saya dan teman-teman bulan depan mempunyai rencana untuk
berwisata ketempat yang ada tantangan ekstrime juga mempunyai sejarah serta
keindahan alam ren. Saya meminta pertimbangan reni karena reni kan sebagai
adek sepupu saya dan reni sebagai mahasiswa pendidikan pastinya sudah
berpengalaman.
|
115
|
Reni
|
Ooh begitu mas baik-baik, bagaimana kalau reni sarankan ke goa
petruk mas?
|
116
|
Mba erna
|
Mengapa goa petruk reni, bukan tempat wisata lainnya?
|
117
|
Reni
|
Karena goa petruk ini mempunyai nilai sejarah yang mengenai tokoh
pewayangan mas, lalu goa ini masih sangat alami dan sangat asli, serta
keindahan bebatuan stalaktit dalam goa ini sangat cantik sekali. Medan untuk
menelusuri goa ini juga penuh tantangan, goa ini sangat gelap.
|
118
|
Mas dani
|
Yaaa perlu dipertimbangkan lagi di goa ini juga ada bagian
sangkar kelelawar, serta sendang sungai. Akan tetapi saya ragu karena dalam
goa ini sangat gelap tak ada penerangan sama sekali.
|
119
|
Reni
|
Kalau itu mas, saya rasa tak perlu terlalu dirisaukan karena
disana ada tour guide atau pemandu wisata yang akan memandu kita dan membantu
kita untuk mengantar serta menerangi perjalanan kita menelusuri goa petruk
tersebut dengan membawa lampu petroma untuk penerangan didalam goa.
|
120
|
Mba erna
|
Nah itu mas kan ada pemandunya jadi jangan khawatir mas, katanya
tadi mencari tempat wisata yang menantang nah itu menurut saya goa petruk ini
tempat wisata yang menantang juga.
|
121
|
Reni
|
Hehe iya betul itu mas apa yang dikatakan mba erna.
|
122
|
Mas dani
|
Iya reni mba erna. Lalu biaya masuk dan sewa pemandu disana
bagaimana?
|
123
|
Mba erna
|
Nah kalau biaya tak perlu juga difikirkan toh mas kan niatnya mau
jalan-jalan berwisata. haha
|
124
|
Reni
|
Nih ya mas kalau biaya masuk Rp 8.000,00 dan sewa pemandu itu
kita membayar seikhlasnya saja kepada pemandunya langsung.
|
125
|
Mas dani
|
Oh iya ren, lalu adakah sisi positif maupun sisi negatif bila
mengunjungi wisata goa petruk?
|
126
|
Reni
|
Menurut saya sisi positifnya banyak sekali mas mulai dari kita
dapat mengetahui sejarahnya, mengetahui berbagai macam bentuk jenis bebatuan
stalaktit, keberanian dan lain-lain. Menurut saja sisi negatifnya tidak ada
paling Cuma akan merasakan capek setelah menelusuri goa tersebut akan tetapi
rasa capek itu akan terbayar dengan kepuasan serta keindahaan yang ada dalam
goa tersebut mas.
|
127
|
Mba erna
|
Ooh iya mas, barangkali di area goa tak ada penjual makanan jadi
mas harus membawa bekel yang banyak yaa. haha
|
128
|
Reni
|
Nah bener tuh yang dibilang mba erna mas. Jangan lupa juga pakai
kostum yang tepat serta sendal gunung mas jika ke goa petruk.
|
129
|
Mas dani
|
Iya deh iya mb erna, reni siap. Terimakasih atas pendapatnya ya
mba erna dan reni.
|
130
|
Narator
|
Pendengar yang setia telah kita dengarkan diskusi di mana intinya
membahas mengenai objek wisata goa petruk, terimakasih atas segala perhatian
pendengar selamat siang dan sampai jumpa.
|
131
|
Musik
|
IN-UP-DOWN-OUT Everything’s okey- Lenka
|
No comments:
Post a Comment